#30HBC1907
#30HariBercerita
#30HariBercerita2019
@30haribercerita
.
.
[PEREMPUAN]
.
Hari ini saya mengunjungi Nenek dan Atuak yang kebetulan sedang berada di Bekasi di rumah Om dan Tante.
Setengah hari jalan bareng, seperti biasa kita sharing informasi dan bercerita tentang kehidupan selama beberapa bulan terakhir.
“Jadi Ani fokus dinas di RS sekarang?”
“Iya Tuak”
“Rumah sakit mana Ani dinas?”
“RSUD Cibinong Tuak”
“Naik motor? Itu jauh dari Pocin kan? Sejaman?” sahut Oom.
“45 menit kalau motoran santai om”, jawabku kaku. Firasat kalau bakal keluar lagi cerita buruk tentang jalur perjalanan ke Cibinong dari si oom.
“Lewat GDC kan? Lah di sana kan sering begal kalau malam. Ani ga berangkat malam2 kan ke RS?”
“Kalau dinas sore pulang jam 21.00 sih nte. Tapi ani selalu minta izin pulang duluan ke teteh yang jaga dengan alasan rumah jauh”, Saya berusaha menetralisir suasana.
Iya bukan sekali dua kali saya mendengar cerita seperti itu.
“Sampai kapan dinas di sana? Setahun?” Nenek mulai khawatir.
“Ngggg, sampai Akhir November nek, insyaAllah tahun depan pindah ke RSCM”
“Syukurlah kalau Cipto kan rame, bisa naik Kereta”, sahut tante.
“Iya nte, saking ramenya seperti sarden berbaris”, saya masih berusaha mencairkan suasana, meyakinkan bahwa semuanya baik-baik saja.
Pamit balik ke Depok, nenek yang sempat tertidur ba’da Maghrib kemudian berpesan,”Jangan terlalu berani ya nak… Kamu perempuan”.
Sejenak saya tertegun. Apakah benar saya terlalu berani untuk ukuran seorang perempuan?
Benarkah insting untuk menjauhi marabahaya saya serendah itu?
Ataukah security standard Nenek dan Atuak yang terlalu tinggi?
*catatan 21 Oktober 2018
Alhamdulillah saya sudah khatam dari chapter bolak balik Gang H.Atan Pocin – RSUD Cibinong.
Zona CahayaMata 