Askep Osteosarkoma

ASUHAN KEPERAWATAN

 

  1. Pengkajian

1.  Identitas klien

  • Nama                      :
  • Jenis kelamin        :
  • Alamat                     :
  • Pekerjaan               :
  • Agama                    :
  • No. RM                    :
  • Tgl. Masuk :

 

2. Riwayat kesehatan

    • Riwayat kesehatan dahulu

Untuk tumor metastatik dapat berupa menderita tumor primer dioragan lain sebelumnya misalnya  payudara, prostate, paru dan ginjal.

    • Riwayat kesehatan sekarang 

a)    adanya masa/ pembengkakan pada tulang

b)    demam

c)    nyeri progresif,

d)    kelemahan,

e)    parestesia,

f)     paraplegia,

g)    retensi urine

h)   anemia

i)     tumor di tungkai menyebabkan penderita berjalan timpang, sedangkan tumor di lengan menimbulkan nyeri ketika lengan dipakai untuk mengangkat sesuatu benda.
pembengkakan pada tumor mungkin teraba hangat dan agak memerah.

j)     Patah tulang (fraktur patologis )

k)    Leukositosis

l)        Malaise

m)  Anoreksia

n)   Vomiting

  • o)    Menderita penyakit infeksi tertentu (seperti flu, streptococcus aureus, dll)
    • Riwayat kesehatan keluarga

Adanya keluarga (keturunan sebelumnya) yang menderita kanker tulang atau tumor lainnya

 

3.  Pemeriksaan fisik :

  • Terjadi peningkatan suhu tubuh
  • Terabanya benjolan atau msa pada daerah sekitar tulang
  • Wajah pasien pucat karena anemis
    • peningkatan tekanan darah
    • pada pasien dengan stadium lanjut berat badan menurun drastis
    • pasien terlihat cemas
    • rentang gerak pada ekstremitas pasien menjadi terbatas karena adanya masa, nyeri atau fraktur patologis
    • terjadi kelemahan otot pada pasien
    • disritmia jantung
    • nadi meningkat
    • pernafasan meningkat

 

 

 

 

4. Pemeriksaan penunjang

  • . Diagnostic

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

a)    rontgen tulang yang terkena

b)    pemeriksaan radiogram untuk melihat aktifitas osteoblas dan    osteoklas

pada kanker tulang terdi peningkatan osteoklas atau osteoblas

c)    ct scan tulang yang terkena

d)    ct scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru

e)    biopsi terbuka

dilakukan untuk identifikasi histologik, biopsy harus dilakukan dngan sangat kati- hati untuk mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi setelah eksisi tumor.

f)     skening tulang untuk melihat penyebaran tumor

 

Biasanya gambaran radiogram dapat membantu untuk menentukan keganasan relatifdari tumor- tumor tulang. Contoh :suatu lesi yang bertepi bulat dan berbatas tegas cenderung bersifat lunak. Gambaran tepi lesi yang tidak tegas menandakan bahwa ada proses invasi tumor ke jaringan lunak yang ada disekitarnya. Perluasan dari lesi melalui korteks tulang merupakan ciri khas suatu keganasan.

 

Ada tanda- tanda radiologist spesifik yang dapat menuntun kepada diagnosis yang lebih pasti, mialnya lesi radiolusen yang letahnya  di dalam epifise suatu tulang yang sedang tumbuh cendrung merupakan suatu kondroblastoma , suatu lesi radio lusen pada seorang dewasa didalam metafisis dekat lempeng pertumbuhan yang sudah tua kemungkinan merupakan suatu tumor sel raksasa.suatu lesi besar yang destruktif, menembus bagian korteks metafisis tulang panjang seorang remaja atau yang baru menganjak masa dewasa merupakan petunjuk aadanya sarcoma osteogenik. Suatu lesi kartikal radiolusen yang luas dan berbintik- bintik, seperti jala terjadi pada anak- anak mengarah pada sarcoma ewing. Suatu lesi berbentuk seperti sasaran tembak atau seperti mata sapi, dengan inti- inti yang berpusat dan dikelilingi oleh daerah radio lusen dan tulang sklerotik pada seorang yang sering mengalami nyeri pada waktu malam hari dan membaik apabila diberi salisilat hamper pasti adalah suatu osteoma osteoid.

 

  • Labor

a)    pemeriksaan darah (termasuk kimia serum)

 

II. Diagnosa Keperawatan

  • diagnosa keperawatan yang mungkin

 

a)    Nyeri berhubungan dengan proses patologik dan pembedahan

b)    Resiko terhadap cedera; fraktur patologik berhubungan dengan tumor

c)    Intoleransi aktifitas berhubungan dengan perjalanan penyakit

d)    Gangguan harga diri berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja peran

e)    Koping tidak efektif berhubungan dengan rasa takut terhadap ketidaktahuan, persepsi tentang proses penyakit, dan sistemm pendukung tidak adekuat.

f)     Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan program terapeuetik

 

 

 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.