#30HariBercerita2019 [9] LUKA

#30HBC1909
#30HariBercerita
#30HariBercerita2019
@30haribercerita
.
[LUKA]
“Jangan jadi perawat! Nanti kerjamu mengurusi luka, nanah, dan darah orang! Tidakkah itu menjijikan?”.
Aku tidak tahu apa maksud komentarnya tersebut. Terlalu kasar. Tapi masa bodoh, siapa pula yang mau menjadi perawat!
.
Sama sekali tidak ada keinginanku untuk menjadi perawat ketika itu. Namun dengan komentar tersebut, sedikit timbul rasa penasaran,”Benarkah pekerjaan perawat semenjijikan itu?”
.
Takdir beberapa tahun kemudian malah mengantarkanku menjadi mahasiswi Keperawatan. Entah apa yang ada di otakku ketika itu. Aku memilih jurusan itu dengan tangis dan air mata yang membasahi kertas pilihan SNMPTN,” Aku tidak rela jika harus menjadi perawat…”, isakku.
Tidak rela, namun rasa sakit hati telah membuatku memilih jurusan itu.
.
Tangan Tuhan bekerja, aku malah lulus di jurusan tersebut. Bukannya bahagia, aku semakin bersedih dan terpuruk, mengurung diri di kamar sambil menangis. Empat tahun akan menjadi neraka nantinya. Apa yang harus kulakulan terhadap masa depanku?.
.
Aku menjalani perkuliahan dengan setengah hati di dua semester pertama. Ah kuliahnya masih terlalu dasar. Biologi, Kimia, Fisika, sungguh membosankan!.
.
Sampai akhirnya mata kuliah itu mulai memasuki bab dimana semua hal tentang keperawatan dipelajari secara detail, sedetail jumlah sel manusia, sedetail nama-nama otot dan ratusan nama tulang. Mendetail tentang manusia dan kemanusiaan, manusia sehat, manusia sakit, dan tentu, manusia yang terluka!
Dengan detail perawatan lukanya, serinci bagaimana cara menggunakan handscoen yang tetap harus dijaga kesterilannya, bagaimana mengambil kasa, menuang NaCl, bagaimana mengompres nanah, membersihkan bagian-bagian kotor hingga menelusuri terowongan luka hingga semuanya bersih tersapu cairan pembersih! Semuanya dipelajari dengan teori dan prinsip yang jika tidak kamu kuasai, kamu tidak berhak menjadi sarjana keperawatan.
.
Sedetail inikah?
Pekerjaan yang disangka menjijikan tersebut, butuh ahli dan teorist untuk menciptakan landasan teoritisnya. Tidak semua orang bisa melakukannya, tidak semua orang yang sanggup, tapi mereka melakukannya secara profesional! Sehingga luka-luka itu sembuh, tergantikan dengan sel-sel yang baru. Membantu manusia menjadi lebih pulih dan nornal. Sehingga memberikan manfaat langsung yang tak kalah berfaedahnya ketimbang menciptakan teori serta rumus matematika.
.
Dan kemudian mengantarkan mereka mulai terbiasa dengan beragam jenis luka. Hal-hal yang dipikir orang mengerikan, namun setelah dilihat secara dekat,” Wew… Dude! Ini menggemaskan! Aku tak sabar ingin memainkan kasa di atas paparan luka tersebut!

About ainicahayamata

Nursing Lecturer who falling in love with words and Arts| Blogger | Maternity Nursing Specialist Candidate | twitter: @aini_cahayamata| Belajar Mengendalikan kata dalam tulisan|
This entry was posted in #30HariBercerita2019, Cuap-Cuap Aini. Bookmark the permalink.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.