Epilog (2)

Chapter sebelumnya…

1 Maret 2019

Pantry, jam makan siang di ruang rawat Onkologi.

“Ai, kamu kemaren ditanyain sama suaminya Bu Sri…”
“Suaminya Bu Sri? Bu Sri pasien Ca yang udah pulang itu?”
“Iya…”.
Tentu saja aku ingat dengan beliau. Kemaren ketika dinas pagi dan menyapa semua pasien, aku cukup kaget mendapati tempat tidur beliau sudah kosong. Kabarnya sudah pulang sore sebelumnya.

“Nanya apa beliau??”
“Dia nanyain: perawat kemaren yang ngebantuin motong rambut istrinya mana ya? Mau dikenalin ke anak laki-lakinya yang datang ngejemput waktu itu”
“Ciyeeeeeeee… Ainun…”
“Seriously? Wkwkwkwkwkwk… Anaknya datang gitu?”
“Iyeee…”
“Wow… Trus gimana? Cakep ga anaknya? Hahaha”, aku menunda mengunyah makan siangku demi menyelesaikan tawa.
“Ya cakeplah, orang ibunya juga cantik”
“Waah, ga jodoh emang”, 😂
Aku melanjutkan tawa karena merasa ini lucu sekali.

Setelah kemaren ibunya memaksa memberiku uang, semacam cerita bersambung, aku sama sekali tidak menduga celetukan Bapak itu yang ingin mencari mantu sebagai hal yang serius.

Hikmah yang berulang kali bisa kupetik dari hal tak terduga yang sering terjadi saat berinteraksi dengan keluarga pasien adalah, selalu berbuat baiklah kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
Kita tidak pernah tahu kebaikan dan jenis balasan tak terduga apa yang Allah siapkan untuk kita, dan kita tidak pernah tahu melalui tangan siapakah Allah akan menyampaikan kebaikanNya bagi kita.

Tidak ada ekspektasi apa-apa untuk kisah ini, namun yang paling membuatku merasa bahagia adalah: Ternyata apa yang kulakukan untuk pasien, membekas dan terkenang sebagai sesuatu memory yang menyenangkan bagi mereka.

Level kebahagiaan seperti apa lagi yang seorang perawat bisa rasakan selain memulangkan pasien dengan kebahagiaan, dan mendapat reinforcement positif dari mereka? 😁

About ainicahayamata

Nursing Lecturer who falling in love with words and Arts| Blogger | Maternity Nursing Specialist Candidate | twitter: @aini_cahayamata| Belajar Mengendalikan kata dalam tulisan|
This entry was posted in Cuap-Cuap Aini. Bookmark the permalink.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.